Sholawatku, Kunci Restu Orang Tuamu

Di bulan maulid atau yang sering kita sebut dengan bulan Robiul Awal kita dianjurkan untuk memperbanyak sholawat karena di bulan inilah nabi kita, nabi agung Muhammad dilahirkan. Lalu kenapa kita harus membaca sholawat?

Di dalam Surat Al-Ahzab ayat 56 Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh.”

Dari ayat tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Gusti Allah, Tuhan semesta alam saja bersholawat, lalu bagaimana dengan kita yang sebatas hamba? Lalu kenapa kita harus bersholawat? Lalu kenapa kita harus Maulid an atau memperingati hari lahir nabi?

Di dalam tafsir jalalain di dalam surat Al-fill. Disana imam Jalaluddin As Suyuthi menjelaskan bahwa kenapa Gusti Allah mengutus burung ababil untuk menghancurkan Abrahah dan tentara-tentaranya? Imam Jalaluddin As Suyuthi menyebutkan dan menjelaskan hal tersebut terjadi karena untuk mengagungkan maulid nabi Muhammad SAW.

Lalu bolehkah di niatkan untuk hajat duniawi? Tentu saja boleh. Seperti diniatkan dengan barokah sholawat, Gusti Allah memberikan seseorang tersebut mempunyai rizki yang barokah, agar sembuh dari macam penyakit dan seterusnya.

Penulis mempunyai cerita, ini adalah kisah nyata dari salah seorang sahabat penulis, dia mempunyai hubungan dengan seorang perempuan dan belum mendapatkan restu dari orang tuanya si perempuan dan orang tuanya sendiri. Di sisi lain dia adalah mahasiswa semester 8 yang sedang menyelesaikan skripsi dan pada saat itu waktu penutupan pendaftaran wisuda kurang dari satu bulan dan skripsinya bab empat dan lima belum di buat sama sekali.

Alhamdulillah dengan segala usaha, akhirnya dia bisa lulus dengan tepat waktu walaupun kalau dilogika mungkin tidak akan bisa lulus, tapi dengan usaha yang dia lakukan dan dengan setiap hari mengamalkan seribu sholawat, Alhamdulillah dia berhasil lulus. Selain itu ketika dia meminta restu kepada orang tua si perempuan dan orang tuanya, Alhamdulillah biidzinillah dengan barokah sholawat, Alhamdulillah dia direstui. Padahal sebelumnya orang tuanya sangat menentang, karena orang tuanya percaya bahwa tidak boleh orang dari kota A mendapat pasangan dari kota B karena akan berdampak buruk di masa depan dan di pernikahan anaknya kelak. Tapi biidzinillah dengan barokah sholawat, doktrinasi pemikiran orang tuanya yang tadi seperti itu berbalik 360 derajat dan dia yang belum punya kerjaan apapun dan hanya bermodalkan sholawat dan nekat, Alhamdulillah ketika dia mempersiapkan Pernikahannya dimudahkan segala urusannya. Ketika melamar si perempuan, ketika mempersiapkan pernikahan dan seterusnya. Seolah-olah dia merasa kalau berkah sholawat, semua akan dipermudah oleh Allah.

Lalu kalian bagaimana? Jika punya hajat atau keinginan coba saja dengan melanggengkan sholawat. InsyaAllah semua hajat kalian akan tembus, asalkan istiqomah dan tidak terlalu menggebu-gebu ingin segera terkabul. Karena semuanya tidak ada yang instan. Dan penulis memberikan pesan, jangan dibuat untuk mensholawati lawan jenis ya. Mungkin 99% insya Allah akan terkabul memang. Tapi kalau menurut penulis, hal tersebut adalah sia-sia. Karena ada yang lebih penting dari lawan jenis. Misalnya, kita rutin membaca sholawat agar bisa alim dan bisa menjadi waliyullah. Tentu akan lebih membanggakan bukan ketika kita menjadi seorang waliyullah, daripada kita hanya fokus tirakat untuk mendapatkan restu atau mendapatkan hatinya dia.

Penulis: Ahya Averrosy Fiqa (Koordinator kajian dan dakwah KMNU Nasional)

Leave A Reply

Your email address will not be published.