Es Teh Manis Melukis Pukis

Angkringan Jogja malam ini sepi,

Bukan seperti tak berpenghuni,

Melainkan angin semilir tak suka, memainkan anak rambut para pekerja cinta.

(ia lebih suka rambut pekerja serabutan katanya)

“Lalu kemana orang-orang?”

Tanya es teh kepada yang lain

(Nampaknya dia kasian Kepada angin yang berhembus sendirian),

Tapi gelas tak menjawab,

Tempe mendoan malah sibuk berdoa,

Tahu bakso pura-pura mengaji,

Sate usus sedang berdiskusi,

Hanya pukis yang tampak nya mengerti,

Dimanakah orang-orang yang angin cari.

Tapi dia tak menjawab, hanya tersenyum

Melihat es teh kebingungan tengok kanan kiri

(Karena pukis tak ada di angkringan ini,

Ia hanya di setiap pagi yang melihat banyak pekerja

Sungguhan memperjuangkan nafkah yang mereka cari)

Penulis : Muhammad Azlan Syah (Depnas 2 KMNU Pusat)

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.