Diklat Madya KMNU UNDIP 2022

Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Diponegoro (UNDIP) sukses mengadakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Madya secara offline, Jum’at-Ahad (22-24/7/2022). Kegiatan tersebut dipusatkan di Rumah Pergerakan Al-Fadhilah, Meteseh, Tembalang, Semarang dan diikuti 33 peserta.

Selama 3 hari peserta diklat diberikan materi seputar dinamika KMNU, Ke-NU-an, Ke-Aswaja-an, Manajemen Organisasi, teknik sidang. Usai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD)  untuk menunjang kemampuan kognitif dan berpikir kritis peserta diklat. Selain meteri, peserta diklat juga melaksanakan ziarah ke makam sesepuh pondok pesantren Taqwal Ilah sebagai implementasi amaliah NU.

Kepala divisi (Kadiv) putri Pengembagan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM), Silfiya Amalina  mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah rangakaian kaderisasi di KMNU UNDIP tingkat dua yang bertujuan untuk menjadikan kader sebagai Kader penggerak yang memiliki sifat inisiatif, kreatif dan inovatif.

“Adanya diklat ini supaya bisa menggerakan organisasi KMNU ke depannya serta agar nantinya estafet pengurusan KMNU tetap bisa diberikan pada kader yang tepat. Pun kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan kader dalam pemenuhan syarat minimal menjadi pengurus KMNU baik regional maupun nasional,” tutur Fiya.

Tak hanya itu, lanjut Fiya, diklat madya ini merupakan pertama kali dihelat secara offline setelah  2 tahun terakhir diklat madya dilakukan secara online karena pandemi. Perempuan yang akrab disapa  Mbak Fiya ini memberikan kesan bahwa pada kepanitiaan kali ini, dia masih belum bisa mendapat gambaran bagaimana diklat madya dilakukan secara offline, karena jika dilihat dari pengalaman masih belum ada.

“Jadi kami hanya menerka-nerka. Misal masih ada sedikit miskomunikasi maka bisa ditoleransi karena panitia hanya memiliki gambaran acara yang dilakukan online. Alhamdulillah sudah bisa terlaksana dengan baik dan lancar selama 3 hari dan 2 malam. Worth it sekali,” sambungnya.

Terakhir, Mbak Fiya berpesan  agar ke depannya membuat strategi yang lebih baik, direncanakan lebih baik sejak satu bulan, sehingga bisa menjaring massa dan antusiasme yang banyak. Sebagai panitia juga harus lebih sering koordinasi, saling berbagi beban agar berjalan dengan baik dan memperkuat relationship.

Sementara itu, kesan Risa Nurhaliza, koordinator madya putri terpilih tahun 2022,  saat mengikuti diklat madya ialah  merasa tercharging dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Di mana 3 hari selama masa pembekalan tersebut para peserta diberikan berbagai materi tentang ke NU-an, hingga materi terkait leadership.

“Tidak hanya sebatas menerima materi yang telah disampaikan, kami juga diajarkan untuk menerapkannya pada kehidupan. Disamping itu, rasa kekeluargaan yang hangat sangat saya rasakan,” tutur Risa.

Mahasiswa UNDIP jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2021 itu pun berharap kepada  kader Madya 2022 untuk tetap menjadi satu keluarga yang solid di mana pun hingga kapan pun. Dirinya juga yakin jika kader madya 2022 mampu memberikan perubahan untuk KMNU ke arah yang lebih baik lagi.

”Dengan dilandasi rasa kepercayaan satu sama lain, saya yakin Madya 2022 mampu membawa perubahan untuk KMNU ke arah yang lebih baik. Karena saya percaya, seluruh Madya 2022 merupakan aset berharga yang memiliki jiwa kreatif dan inisiatif,” tandasnya.

Penulis: Vida Atiatul Izza (KMNU UNDIP)

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.