Meningkatkan Cinta Budaya Lokal Secara Menyeluruh dalam Semarak Kemerdekaan di Era Pandemi Covid-19

Latar belakang masyarakat Indonesia yang berpegang pada gotong royong, kebersamaan dan kesetiaan tergambar dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Baru saja kemarin pada 17 Agustus 2021 seluruh masyarakat bersuka cita merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Kondisi pandemi akibat covid-19 membuat perayaan berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Berbagai acara virtual digelar oleh komunitas, instansi, dan elemen masyarakat lain. Perlu diperhatikan bahwa kemerdekaan Indonesia didapatkan dengan rasa kekeluargaan, hal ini membuat kita sebagai masyarakat menjunjung tinggi nilai luhur dan sosial. Di sisi lain, mudahnya akses informasi pada masyarakat luas menyebabkan dampak yang buruk terhadap nilai luhur apabila tidak melakukan penetrasi budaya asing dengan tepat dan bijak.

Kemudahan mengakses informasi dan hiburan dari seluruh dunia menyebabkan pola pikir masyarakat berubah. Lalu lintas budaya lokal antar negara dan perubahan sosial yang diadaptasi dari akibat bercampurnya tradisi mancanegara juga sangat mempengaruhi pola hubung masyarakat. Kesalahan dalam merespon globalisasi dan keterbukaan pikiran yang tidak disertai dengan nilai luhur berdampak terhadap tindakan dan perilaku sehari hari. Penyesuaian perkembangan ini juga harus diperhatikan pendekatannya sebagai upaya tetap utuhnya kearifan lokal dan nilai kebangsaan. Letak geografis, usia, golongan masyarakat, dan lain sebagainya juga bisa mempengaruhi bagaimana strategi pendeketan diimplementasikan untuk memperkuat nilai kearifan lokal.

Sumber: https://vt.tiktok.com/ZSJ7yfgcv/ (@inivindy)

Informasi berpengaruh terhadap sistem sosial dalam lingkungan saat ini. Kekuatan penyebaran informasi yang mudah dan secara menyeluruh dapat diakses oleh banyak kalangan membuat media digital dapat menjadi wadah yang cukup berpengaruh untuk peningkatan pelestarian budaya. Dengan semangat kemerdekaan, penyusupan nilai-nilai budaya dan kebangsaan pada momen kemerdekaan tahun ini yang dipenuhi kegiatan secara virtual juga menjadi salah satu kampanye untuk menimbulkan sikap cinta tanah air.

Bermacam-macam upaya pengenalan budaya yang ditemui diberbagai platform seperti baru-baru ini yang ramai dibicarakan. Berbagai challenge berbau pengenalan kebudayaandi platform TikTok. Seperti challenge baju adat, challenge penggunaan batik, reka adegan tentang kepahlawanan dan konten menarik lainnya yang mengandung unsur cinta budaya. Kampanye antar budaya di era modern seperti ini dapat dengan mudah dikenalkan oleh masyarakat secara luas. Konten semarak kemerdekaan dengan upaya yang kreatif dan memberi pengenalan terhadap budaya dapat menjadi salah satu langkah membangun Indonesia melalui gerakan yang memicu reaksi positif masyarakat.

Revitalisasi budaya untuk ketahanan jati diri bangsa yang dilakukan tersebut perlu sinergi yang kuat antara lembaga masyarakat, instansi pemerintahan, tokoh masyarakat, pemangku adat, maupun masyarakat luas. Upaya penguatan nilai luhur untuk menggiat lagi potensi budaya setempat dalam lingkup masyarakat luas dapat dilakukan dengan pengetahuan tentang apa itu budaya dan terus diselenggarakannya berbagai kesenian tradisional. Beberapa opini masyarakat yang negatif tentang pelestarian budaya lokal seperti pertunjukkan tari dan kesenian lain dikarenakan tidak “masa kini” dan terlalu terbelakang perlu diluruskan. Kecenderungan masyarakat yang lebih condong ke tradisi barat menjadi tantangan bagi seluruh masyarakat. Perubahan harus dilakukan melalui kegiatan yang nyata dan berdampak. Upaya dorongan dan perhatian yang lebih dari pemerintah baik bersifat materi dan non materi diperlukan karena hal ini sudah menjadi ancaman yang nyata bagi warga Indonesia dan berdampak terhadap lunturnya jati diri bangsa di masa yang akan datang.

Pendidikan merupakan komponen penting dalam segala upaya peningkatan kapasitas masyarakat, salah satunya pada bidang penguatan nilai lokal. Peningkatan kapasitas ini dapat dilakukan dengan cara memasukan nilai kearifan lokal ke dalam kurikulum. Hal ini tentunya diperlukan kerjasama yang baik antara tenaga pendidik dan pemerintah yang bersangkutan. Sinergi untuk penguatan materi dan menerapkan pendidikan tentang kearifan lokal yang kritis dapat menjadi salah satu cara untuk menyusupi nilai tradisional maupun sejarah dalam dunia pendidikan. Pembuatan berbagai macam program yang menarik juga bisa menjadi aternatif. Berbagai  upaya melalui program kreatif dapat dilakukan untuk pembiasaan dalam menjadikan budaya sebagai identitas. Seperti berbagai perlombaan dalam lingkup sekolah maupun perguruan tinggi, pembiasaan penggunaan bahasa daerah dalam lingkungan sekolah, peringatan hari penting dengan disusupi nilai tradisional, semarak kemerdekaan yang disusupi nilai kebangsaan, dan hal lain yang bisa dilakukan untuk menunjang strategi ini dapat terlaksana. Namun perlu diperhatikan lagi, upaya persuasif yang dilakukan harus sesuai  dengan perkembangan masa kini yang menarik jika ingin mendapat perhatian lebih.

Walaupun nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya juga harus diperhatikan, namun pendekatan dilakukan harus sesuai dengan apa yang menjadi daya tarik kalangan umum. Hal tersebut merupakan strategi secara perlahan sebagai upaya pengenalan kembali kepada masyarakat luas. Penyusupan nilai nilai budaya contohnya pada semarak kemerdekaan pada 17 Agustus 2021 tahun ini dibalut dengan suasana yang kreatif. Berbagai instansi pendidikan yang membuat program kompetisi seperti contohnya pada program “Rayakan Merdekamu” yang diadakan oleh Direktorat SMP menjadi refleksi yang positif pada hari kemerdekaan. Mengingat generasi muda adalah aset masa depan yang menjadi pemegang utuhnya kebudayaan maka perlu ditingkatkan lagi upaya bela negara supaya tetap terjaga keutuhannya. Dengan strategi modern diharapkan dapat menembus masyarakat secara menyeluruh. Mengingat kampanye konvensional yang tidak semua kalangan bersedia untuk turut aktif, maka metode kreatif menjadi salah satu upaya yang perlu dilakukan.

Diplomasi budaya menjadi kepentingan nasional yang menjadi tanggungjawab seluruh masyarakat. Dewasa ini, budaya lokal dapat menjadi nilai tinggi jika diikuti dengan perkembangan teknologi. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperluas citra bangsa ke kancah internasional.

Seperti salah satu challenge yang pernah marak di media sosial yaitu “Lathi Challenge” yang dipopulerkan oleh salah satu beauty influencer Jharna Bhagwani. Challenge transformasi make up menggunakan baju adat jawa dengan latar belakang lagu lathi ini menarik perhatian netizen Indonesia hingga mancanegara. Banyak youtuber negara asing yang mengunggah video reaksi terhadap “Lathi Challenge” dikanal You Tubenya.

Sumber: https://youtube.com/c/WeirdGeniusMusic

Adanya Challenge ini menambah eksistensi serta popularitas dari lagu “Lathi” karya “Weird Genius” yang terdiri dari Eka Gustiwana, Reza Arap, dan Gerald Liu. Dalam lagu tersebut terdapat banyak unsur budaya yang sangat kental. Seperti penggunaan bahasa Jawa, dan instrumen musik dengan suasana tradisional. “Lathi” ramai dibicarakan di mancanegara sampai beberapa membuat cover dengan lagu tersebut. Beberapa konten lain yang mengkombinasi unsur tradisional dengan modern ramai digunakan sebagai kampanye budaya. Hal ini semakin memunculkan eksistensi citra budaya ke dunia internasional. Pengenalan global dengan pendekatan melalui berbagai aksi menarik menjadi salah satu alternatif. Dengan tingginya daya tarik dunia internasional terhadap budaya asal, akan berdampak pula terhadap rasa bangga sebagai masyarakat lokal. Hal ini menjadikan semangat masyarakat untuk terus melestarikan dan menumbuhkan sikap cinta tanah air.

Sumber :  https://genpi.id/kenalkan-budaya-indonesia-lewat-lathi/

Disusun oleh: Mirza Aulia (KMNU Universitas Telkom)

Leave A Reply

Your email address will not be published.