Â
Merasa tiada penting, lagi
Mengungkap apatah, pula
Membuatmu lebih
Kuhantarkan hingga ke pucuk
Menjerit kauteriak
Menyulam kecutnya benci
Â
Awal memang terpaksa, mungkin
Lalu kaujiwai samudera, dan
Akhirnya kaucipta kebersamaan, nanti
Â
Sadarkah, pelupuk hati telah tiada
Dimakan urat masa
Dirampas pencuri-pencuri cinta
Â
Tidak! Bukan engkau yang tertulis
Dalam buku itu, hanya mereka yang tahu
Bahkan aku tak meyakininya lagi
Â
Membisik seribu sandi
Menggelitik ketiak-ketiak para penari
Diam-diam aku tak mampu lagi berjanji
Buat apa hampa digandrungi
Buat apa sedih dilindungi
Buat apa tangis terus dinyanyi
Kautahu, nanti kan kusentuhkan jemarimu
Dalam suatu waktu yang pilu
Untuk membasuh wajah suram yang tak berlalu
Â
Berhentilah untuk tidak bahagia
Mari menari dengan ceria
Sudahi nyanyian tanpa kata
Tol Simathupang, Sabtu 28 Mei
R. Ozt