Untukmu Permataku

Wahai kau yang terbuai mimpi, semoga mimpimu indah

Esok bangunlah kembali, tebarkan senyummu

Supaya hati ini tenteram, supaya jiwa ini tenang

 

Mungkin kau berpikir alangkah lancangnya diriku ini

Apa dayaku? Aku, seseorang yang hanya sanggup memandangmu dari jauh

Yang tengah terluka oleh tusukan pedang, yang bekasnya pun masih tersisa

Hanya mampu melemparkan seutas senyum manisku

Untukmu, jiwa dan ragaku

 

Sedangkan kau, permataku, yang juga tengah terluka oleh kejamnya atmosfer

Yang tak menghendaki hadirnya dirimu di bumi

Hingga kau merasa tak seorang pun ada di sisimu

 

Tidak! Sungguh, tidak!

Jika kau sadar, ada seseorang yang tak bisa tidur karena memikirkanmu

Ah, meskipun begitu, boleh kau sebut seseorang tersebut

Pungguk merindukan bulan

 

Hanya saja yang perlu kau ingat

Ketika tongkat Al Fatih sudah diserahkan padaku

Ketika nakhoda Titanic memberikan kuasanya padaku

Ketika komando Resolusi Jihad berada dalam genggamanku

Aku tak pernah bermain-main

 

Dan harus kukatakan

Ini tak hanya ucapan dari mulut terbuka

Ini tak seperti gurauan belaka

Ini tak sekadar keyakinan semata

 

Bangunlah

Tersenyumlah

Untukmu, untuk duniamu

Dan harus kau ketahui

Untukmu, kulakukan ini

Ya, untukmu

Permataku

Jiwa dan ragaku

Buah hatiku

 

Oleh: ARI AJ

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.