Nuzulul Qur’an

Nuzulul Quran Merupakan malam turunnya Alquran yang diperingati setiap tanggal 17 ramadan. Malam nuzulul Qur’an adalah malam dimana rosul Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 melalui perantara malaikat Jibril di Gua Hira (Gua Hira terletak sekitar 6 KM sebelah utara Masjidil Haram Makkah).

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ (5)

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah (3) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5)”. (QS. Al-‘Alaq [ 96 ] : 1-5)

Maksud dari ayat tersebut tentu umat Islam diharapkan bisa membaca dan lebih peka terhadap keadaan lingkungan sekitar. Perintah membaca di sini tentu harus dimaknai bukan sebatas membaca lembaran-lembaran buku, melainkan juga kita harus membaca buku buku yang bersifat dunia. Seperti membaca tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Membaca diri kita, alam semesta, dan lain-lain. Oleh karena itu, kita tidak harus hanya membaca sesuatu yang bersifat agama tapi juga harus membaca untuk belajar dengan mencari ilmu pengetahuan sebanyak banyaknya agar menjauhkan diri kita dari kebodohan. Namun kita harus membaca yang mampu membawa kepada perubahan positif bagi kehidupan kita dan lingkungan. Bukan hanya sembarang membaca, melainkan membaca ‘dengan menyebut nama Allah Yang Menciptakan’ اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ.
Dan agar umat Islam mempunyai keinginan yang kuat dalam membaca suatu ilmu yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah atau Taqorrub ilaAllah. Jadi dapat di simpulkan bahwa keinginan Allah di sini yaitu agar manusia pintar. Pintar yang tidak dengan sulapan atau tanpa usaha. Dan Allah telah mengajarkan kita agar supaya kita menjadi umat yang terbaik dan berilmu yaitu dengan memerintahkan membaca suatu ilmu.
Di samping itu dari peristiwa Nuzulul Qur’an kita dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa kita semua termasuk umat yanng terhormat karena menjadi yang terbaik. Di dalam Surat Ali Imron ayat 110 disebutkan bahwa:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Dari ayat tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kita adalah umat yang terbaik. Karena kita menjadi umatnya nabi yang paling baik, nabi yang menjadi Khoirul Kholqi atau nabi yang menjadi makhluk terbaik. Kenapa nabi Muhammad menjadi makhluk terbaik? Karena mendapat Wahyu Al Qur’an. Karena barokahnya Al Qur’an nabi kita menjadi nabi yang terbaik. Karena Al Qur’an adalah suatu yang paling utama, Al Qur’an adalah sesuatu yang paling indah dan yang paling utama dibanding segala sesuatu kecuali dengan Allah. Dan di sisi lain Al Qur’an adalah pelita yang mampu menerangi jiwa dan hati setiap insan manusia sehingga manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh sebab itu kita harus selalu bersyukur dan berterima kasih kepada Allah, karena kita telah menjadi atas nikmat Allah yang telah diberikan dan dikaruniakan kepada kita semua.
Almaghfurlah KH. Mufid Mas’ud mengatakan bahwa, Al-Qur’an sekarang dibaca ibarat minum jamu rasanya pahit, tapi menyehatkan badan. Nanti kalo sudah istiqomah dibaca rasanya manis seperti madu. Oleh sebab itu mari lah kita selalu berpedoman kepada Al Qur’an, marilah kita hayati dan kita terapkan di dalam kehidupan kita sehari hari. Dan marilah kita belajar untuk rutin membaca Al Qur’an. Karena Nabi Muhammad hafal Qur’an dan membaca Al Qur’an, maka sunnah bagi kita untuk membaca Al Qur’an seperti yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad. Semoga kita menjadi generasi Qur’ani yang selalu di hatinya tertanam jiwa-jiwa Al Qur’an.

Disusun oleh: Ahya Averosy Fiqa (KMNU UNISSULA)

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.