Masjid Ba’alawi, Tarem : Penuh Berkah Auliyaillah

“Masjid Ba’alawi”

Tak diragukan disetiap daerah pasti ada tempat-tempat bersejarah yang membuat daerah tersebut istimewa dan di kenal oleh daerah lain.

Sedangkan di kota Tarem terkandung sangat banyak sekali tempat bersejarah, dan yang paling tertua dan sangat bersejarah serta menarik untuk di kupas adalah : “Masjid Ba’alawi”

Masjid Ba’alawi terletak di bagian timur kota Tarem tepatnya di perkampungan Ba’alawi perkampungan tersebut di beri nama perkampungan Ba’alawi karena berdekatan dengan masjid tersebut.
Masjid Ba’alawi adalah masjid yang sangat bersejarah bagi kota Tarem yang mana juga di dalamnya sangat makmur dengan ketaatan dan ibadah, sejak pertama kali di dirikan di abad ke 6 Hijriyah, oleh al-Imam Ali bin Alwi Kholi’ Qosam.

Subhanallah….

?Nama-Nama Masjid Ba’alawi? :

? (1) Masjid Ba’alawi /مسجد باعلوي

Dinamakan Masjid Ba’alawi di nisbahkan kepada al-Habib Abdullah Ba’alawi bin Alwi al-Ghuyur bin Faqihul Muqoddam, karena al-Habib Abdullah Ba’alawi mewaqofkan harta miliknya sangat banyak sekali , baik tanah perkebunan yang penuh dengan pohon kurma yang mana pada saat itu kira-kira bernilai seratus dinar, atau milyaran pada saat ini, yang mana kesemuanya digunakan untuk :
1) Kemaslahatan dan perawatan masjid,

2) Juga para orang-orang yang datang dari jauh atau para peziaroh serta para santri mereka semua di tampung di Masjid Ba’alawi.

3) Bahkan Masjid Ba’alwi menyediakan sarana prasarana bagi para tamu,

4) Santri serta para orang yang tidak mampu, makanan tempat tinggal serta obat-obatan secara gratis.

Letak tempat tinggal dan tempat masak bagi para tamu dan para masakin ada di samping masjid.

Beliau al-Habib Abdullah Ba’alawi sangat sering iktikaf di Masjid Ba’alawi bahkan dalam waktu yang lama beliau juga mengajar di masjid tersebut.

Atas jasa yang begitu besar dan sangat hebat dari al-Habib Abdullah Ba’alawi membuat masyarakat menyebut masjid tersebut dengan sebutan Masjid Ba’alawi.

(Memang bukan hanya Habib Abdullah Ba’alawi yang mewaqofkan harta untuk masjid tersebut karena para pedagang dan para habaib lainya juga berlomba-lomba ikut serta dalam menyumbangkan hartanya. Ada yang separuh hartanya ada yang seperempat, ada yang mewaqofkan perkebunan yang lengkap dengan tanaman kurma juga ada yang mewaqofkan 11 sumur, tapi ini sangat kecil dari apa yang Habib Abdullah Ba’alawi sumbangkan sehingga nama al-Habib Abdullah Ba’alawi melekat di masjid tersebut dan jadilah masjid tersebut terkenal dengan masjid Ba’alawi)

? (2) Masjid Bani Ahmad / مسجد بني احمد

Masjid Ba’alawi yang ada sekarang ini dulu namanya adalah Masjid Bani Ahmad/ masjid anak cucu Sayyidina Ahmad Muhajir, yaitu Bani Jadid, Bani Basri, Bani Alwi (Bani Basri dan Bani Jadid terputus keturunanya pada abad ke 7) yang mana Dalam pembangunan masjid tersebut mereka semua di pimpin oleh al-Imam Ali Kholi’ Qosam setelah setelah beliau menetap di kota Tarem.

?(3) Masjidil Qaum ( masjid para wali besar) مسجد القوم

Disebut sebagai Masjid Qaum karena ribuan wali yang telah meletakkan kepala mereka di masjid tersebut untuk bersujud,

Al-Habib Umar al-Muhdhor :

مسجد القوم ياصح جمعا

من ركع فيه ركعة تبارك

قد دخل فيه كم من مشمر

عابد صالح ولي ناسك

Wahai saudaraku ketahuilah Masjid Gaum terdapat di dalam nya keberkahan bagi orang yang sholat walaupun satu rokaat saja

Ketahiulah telah masuk di dalamnya para ahli qiyamullail para ahli bersimpuh pada Allah serta para wali yang sholeh yang ahli ibadah.

?Pembangunan Masjid Ba’alawi? :

Yang pertama :

Masjid Ba’alawi yang pertama di bangun sangat istimewa sekali bahkan tanah di ambil dari sebuah desa tempat kakek al-Habib Ali Kholiq Qosam yaitu desa Bait Juber (kalau bahasa sekarang pasir lumajang ) karena tanah di desa Bait Juber berwarna merah, sangat kuat dan bagus sekali untuk bangunan di banding tanah daerah lain.

Tanah dari desa Bait Juber di angkut dengan dokar/ cikar ( yang pada saat itu adalah alat paling canggih dan moderen untuk mengangkut barang) karena letaknya kira-kira 13 km dari kota Tarem.

Semua Bani Jadid, Bani Basri, Bani Alwi dan para pelayan mereka bergotong-royong dalam membangun masjid tersebut.

Yang kedua :

di zaman putra al-Habib Ali Kholi’ Qisam yaitu al-Habib Muhammad Shohibul Mirbat, beliau semakin menyempurnakan bangunan dan merpercantik masjid buatan ayah beliau sebelum al-Habib Muhammad Shohibul Mirbat pindah ke Dhofar (Oman). al-Imam Muhammad Shohibul Mirbat bin Ali Kholi’ Qosam bukan membangun tapi melengkapi serta mempercantik dan memperindah bangunan yang ada dengan memberi cat putih serta membuatkan anak tangga dan memperbagus bagian-bagian yang mulai retak.

Yang ke tiga :

Dibangun oleh al-Habib Umar Muhdhor yaitu bangunan yang ada sampai zaman sekarang ini. al-Habib Umar Muhdhor membangun Masjid Ba’alawi di awal abad ke 9 Hijriyah setelah beliau menjadi Naqib Sadah al-Ba’alawi (ketua al-Ba’alawi) pada tahun 821H. Inisiatif dari Habib Umar Muhdhor ini di sebabkan melihat keadaan masjid yang tidak layak lagi karena sudah tua dan hampir roboh, karena telah berdiri sejak 300 tahun yang lalu (ketika di hitung dari zaman Habib Umar Muhdhor) maka beliau mengumpulkan para pembesar habaib untuk musyawaroh pembangunan masjid tersebut, mereka tidak sutuju atas usul al-Habib Umar Muhdhor.

Maka Habib Umar Muhdhor memanggil tukang dari daerah Mahro (daerah dekat ibu kota Son’a) yang mana mereka orang yang kuat-kuat, untuk merobohkan Masjid Ba’alawi ketika hari Jum’at ketika para habaib berangkat Sholat Jum’at di Masjid Jami’ Tarem (dulu ahli Tarem kalau Sholat Jum’at jam 8 pagi sudah ada di masjid pulangnya kira-kira jam 2 siang karena setelah sholat mereka masih membaca dzikir dan sholawat serta al-Qur’an di hari Jumat yang mulia) ketika mereka pulang dari masjid mereka temukan Masjid Ba’alawi telah roboh dan rata dengan tanah kecuali tembok bagian depan masjid dan pengimaman.

Sempurnanya pembangunan :

Setelah selesai pembangunan al-Habib Umar Muhdhor bin Abdurrohman as-Seggaf naik ke loteng masjid dengan mengangkat kaki kanannya lalu meletakkannya, mengangkat kaki satunya dan meletakkannya, beliau melakukan ini beberapa kali. Menurut sebagian habaib : hal tersebut adalah gerakan kaki yang di lakukan al-Habib Umar Muhdhor yang sampai sekarang menjadi adat Tarem yaitu ” ar-Rozih ” tarian kaki yang di iringi syair dengan yg berisi syair pujian dan doa ),

” lain kali kita terangkan apa itu ar-Rozih “.

Kemudian al-Habib Umar Muhdhor mengatakan dengan rasa gembira yang di penuhi doa pada Allah dan memukulkan tongkatnya :

هذا بناي إلى يوم القيامة معاد با يتغير إنشاء الله

Insya allah bagunanku ini tidak akan berubah dan akan kokoh sampai hari Qiamat

Masya allah…

Berkat al-Habib Umar Muhdhor Masjid Ba’alawi yang kita lihat sekarang adalah bagunan beliau dan hasil karomah serta doa beliau bahkan menjadi makmur dengan ibadah sampai pada saat ini.

Subhanallah.

?Perluasan Masjid Ba’alawi? :

1) al-Habib Alwi as-Tsamin al-Khered

Masjid Ba’alawi yang telah di bangun al-Habib Umar Mudhor di perluas bagian pintu masuknya dan di tambah menara oleh al-Habib Alwi as-Tsamin bin Abu Bakar al-Khered

2) al-Habib Ahmad Bajahdab

Beliau al-Habib Ahmad Bajahdab menambah disamping kanan masjid sebuah tempat untuk belajar mengajar

?Bagian dalam Masjid Ba’alawi? :

Disetiap bagian Masjid ada tempat-tempat yang sering di duduki para pembesar habaib sehingga terkenal bagian tersebut dengan nama para habaibnya..

? Di bagian depan pojok kiri.

Terkenal doa mustajab di bagian tersebut dulu Sayyidina al-Faqihil Muqoddam sholatnya di tempat tersebut bahkan sampai sekarang banyak orang yang antri bergantian untuk sholat ditempat tersebut karena banyaknya orang yang ingin mengambil barokah.

? Ada tiang Ma’suroh (bentuknya Spiral )

Yaitu tempat bersandarnya al-Faqihil Muqoddam di sebut juga tiang plintir karena seperti baju yang melintir karena di putar.

Sedangkan asal usul tiang tersebut adalah dulu ketika Syekh Umar Muhdhor merobohkan Masjid Ba’alawi beliau ingin membuat tiang yang di sandari Faqihil Muqoddam dengan bentuk lain tapi beliau ragu sehingga di tunda pembuatannya. Ke esokannya ketika beliau ke masjid ternyata tiang bangunan tersebut sudah berbentuk melintir seperti spiral, di sebutkan itu karena malamnya di thowafi malaikat sehingga melintir sampai sekarang.

? Pintu Khidir

Di dekat tiang ma’suroh ada pintu yang terkenal dengan pintu Nabi Khidir As , karena seringnya orang soleh melihat Nabi Khidir lewat pintu tersebut terutama pada waktu Ashar hari Jum’at, sampai banyak yang mengatakan :
“Jika ingin ketemu Nabi Khidir tunggu di pintu tersebut, yang pertama keluar setelah Sholat Ashar di hari Jum’at itulah Nabi Khidir”. Wallahu a’lam…

? Kayu di Shof Belakang.

Di shof paling belakang tepatnya di bagian tengah ada kayu yang tingginya 35cm itu adalah tempat duduknya al-Habib Abdullah al-Aidrus ketika menjadi pemimpin para habaib Ba’alawi (Naqib Sadah al-Ba’alawi). Sekarang yang duduk adalah keturunan al-Habib Abdullah al-Aidrus dari Abdullah bin Syekh al-Aidarus

? Batu di Dinding Dekat Menara

Tempat duduknya al-Habib Abdullah al-Haddad Shohiburrotib, beliau duduk di belakang karena adab para orang tua yang ada di masjid tersebut.

?Sholat Ashar hari Jumat di Masjid Ba’alawi?

Sampai sekarang khusunya jika hari jumat sore tepatnya waktu sholat Ashar banyak sekali yang Hadir untuk sholat di masjid walupun yang sakit berusaha sholat Ashar pada hari Jumat di Masjid Ba’alawi. Sampai disebutkan dulu orang-orang yang sakit mereka naik keladainya dalam keadaan sakit menuju Masjid Ba’alawi sampai diriwayatkan 80 keledai yang ada di luar Masjid Ba’alawi.

Disebutkan di Tarem ada 3 keuntungan besar

1) Menghadiri Hadrah di Masjid Seggaf

2) Ziaroh Sayyidil Faqihil Muqoddam

3) Sholat Ashar pada hari Jum’at di Masjid Ba’alawi.

?Ilmu yang ada di Masjid Ba’alawi ?

Di masjid Ba’alawi sejak zamal Faqihil Muqoddam dan anak beliau Sayyidina Alwi serta cucu beliau al-Habib Abdullah Ba’alawi makmur dengan ilmu yang mana selesai sholat di adakan kajian-kajian ilmu Hadits, Fiqih dan lain-lainya.

?Shof Awal al-Habib Abdullah Ba’alawi.

?Shof kedua al-Habib Abu Bakar al-Warih yang tak lain adalah sepupu al-Habib Abdullah Ba’alawi.

Syekh Fadel bin Abdullah Bafadhol (Shohibu Syihr) juga mengajar

Masya allah….

?Sholat Malam di Masjid Ba’alawi?

Ketika malam hari Masjid Ba’alawi sangat makmur banyak orang datang untuk menghidupkan malam dengan tahajud dan membaca al-Quran.

al-Habib Alwi bin Syahab berkata :

” Lampu di Masjid Ba’alawi tidak di matikan ketika malam hari karena banyaknya orang yang ibadah ”

Bahkan para imam-imam Masjid di kota Tarem pergi ke Masjid Ba’alawi ketika menjelang subuh mereka kembali ke masjid mereka masing-masing.

قوم اذا ارخى الظلام ستوره

لمتلفهم رهن الوطا والمطجع

بل تلقهم عمد المحارب قوما

لله اكرم بالسجود الركع

يتلون اياآت القرآن تدبرا

Mereka adalah para kaum yang mana jika telah datang gelapnya malam menyingkirkan selimut mereka dan tidak tertipu dengan kenikmatan dan kemegahan tempat tidur

Akan tetapi mereka rindu dan mencari tiang-tiang masjid sebagi tempat untuk bersimpuh dengan bersujud pada Sang Pencipta

Lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an dengan tadabbur menjadi irama yang indah ditengah malam yang mengiringi indahnya malam memenuhi panggilan Sang Pencipta..

Disebutkan dalam atsar..

Jika malam tiba Allah berkata kepada jibril :
ياجبريل نبه عبدي فلان فإني مشتاق اليه

“Wahai Jibril, bangunkan hambaku itu karena aku rindu padanya…”

Mereka duduk sampai waktu Isyrok, ketika jama’ah sholat subuh pulang di luar masjid sudah banyak yang antri untuk masuk masjid, ketika waktu Dhuha tiba kira kira jam 8 sampai jam 10 tempat wudu’ penuh karena antri untuk Sholat Dhuha.

Al-Habib Alwi bin Syahab: “Tidaklah menjadi Imam masjid Ba’alwi kecuali seseorang yang menguasai ilmu dhohir dan batin.”

في مسجد بني الزهراء سر

عظيم مسه قدم الفقيه

عسى وقت السجود يمس شيئا

لمقعده ملاق فضل فيه

فقد وطئته اقدام كرام

لسادات وكم شخص وجيه

مصلاهم يقوم الليل فيه

فكم من عابد بدل نبيه

Dimasjid Bani Zahro terdapat sir yang sangat agung karena telah di pinjak oleh kaki Sayyidina Faqihil Muqoddam

Aku sangat berharap ketika aku sujud di masjid tersebut menyentuh bagian yang telah di duduki dan di pijak oleh mereka sehingga aku mendapat keagungan berkat mereka..

Berapa banyak kaki-kaki orang-orang mulia nan sholeh yang telah menginjakkan kaki mereka di masjid tersebut

Berapa banyak orang-orang soleh yang malam harinya mendatangi masjid tersebut mereka bermunajah bersimpuh menangis karena Allah

juga berapa banyak orang-orang sholeh yang masuk ke masjid tersebut dan mereka adalah pewaris serta penerus Sang Nabi SAW..

Para salaf sangat menjaga adab di Masjid Ba’alawi bahkan mereka tidak berani memakai habwa dan juga menselonjorkan kaki. Di Masjid Ba’alawi juga sangat di jaga dari perkara khilafiyah, bahkan jika ada anak kecil yang main atau lari-lari maka tak lama meninggal dunia karena su’ul adab (kurang sopan)

?Tempat di Angkatnya Para Wali ?

Banyak sekali yang mendapatkan Sirr orang soleh di masjid tersebut

Alhabib Abdullah al-Haddad mendapat maqom al-Habib Abdullah al-Idrus di Masjid Ba’alawi. Bahkan ada seorang habaib mendapatkan “hal” para wali di Masjid Ba’alawi lalu ia berkata : “Ya Allah ikutkan teman-temanku yang ada di masjid ini sehingga mereka keluar dari masjid semuanya menjadi wali.”

Subhanallah..

Mudah mudahan allah memberikan kepada kita ni’mat bisa ziaroh ke kota tarem dan bisa sampai di Masjid Ba’alawi..

Sumber: FP Facebook Na’am Qolby Ma’ak

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.