KMNU, Sebuah Keluarga yang Teroganisir

Hidup sebagai mahasiswa rasanya memang kurang pas jika tanpa ikut satu organisasi apapun. Karena itu akan banyak ditemukan mahasiswa-mahasiswa yang mengembara dari satu organisasi ke organisasi lainnya dalam upaya menemukan organisasi yang pas untuk dirinya. Semua hilir mudik mencari organisasi mana yang bisa membuat nyaman dirinya. Sebaliknya, organisasi itu sendiripun akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat nyaman para anggotanya. Saat ini, untuk membuat mencapai kenyamanan itu setiap organsasi mendengung-dengungkan bahwa mereka adalah organisasi yang bersifat kekeluargaan.

Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) mempunyai cara pandang sendiri dalam hal ini. Sesuai namanya, KMNU sejatinya bukanlah sebuah organisasi. Menurut asal muasal berdirinya, serta jalan yang ditempuhnya pun KMNU tak bisa di identikkan dengan kata ‘organisasi’ itu. Bagai sebuah oase di tengah padang pasir, KMNU adalah sebuah keluarga di antara beragam jenis organisasi yang bertebaran di kampus. Ya sebuah keluarga, bukan organisasi. Kalaupun mau dipaksakan dikaitkan dengan organisasi, maka KMNU bukanlah sebuah organisasi yang bersifat kekeluargaan, tapi KMNU adalah sebuah keluarga yang terorganisir.

Di organisasi yang lain, kekeluargaan akan muncul seiring para anggota yang bekerja bersama-sama menjalankan organisasi, tapi di KMNU kekeluargaan itu muncul bahkan sebelum mereka bersama. Niat dan ikatan cinta kepada Nabi dan para Ulama menjadikan para anggotanya membentuk keluarga di tingkat mahasiswa (KMNU) yang kemudian bisa bersama-sama mencapai tujuan bersama.Bukan karena bersama-sama para anggotanya kemudian merasakan kekeluargaan,tapi justru karena merasa satu keluarga, kemudian mereka melakukan segala hal bersama.

Hidup di sebuah organisasi tentu pasti ada masalah yang ditemui. Begitu pun di sebuah keluarga, masalah juga ada saja. Bedanya, jika di organisasi masalah biasanya muncul karena kesalahan komunikasi dan koordinasi. Di keluarga, masalah muncul karena kurang saling mengerti. Di keluarga kurangnya komunikasi dan koordinasi tidak menjadi alasan memdasar munculnya konflik. Apapun masalahnya, andai semua bisa saling mengerti satu sama lain, masalah tentu akan dapat diselesaikan bersama. Pun jika ada masalah besar, seorang anggota organisasi bisa saja mengundurkan diri atau dikeluarkan dari organisasi, tapi dalam keluarga, hal seperti itu tak pernah ada. Apapun masalahnya, akan ditanggung bersama, diupayakan bersama,dan di selesaikan bersama-sama. Dan itulah yang terjadi dalam keluarga ini, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama.

Sebagai sebuah keluarga yang terorganisir, harus sudah tak ada masalah dalam hal kekeluargaanya. Adapun dalam ‘terorganisir’nya bisa saja masih ada celah, karena memang di NU saja ini adalah hal baru yang sedang diperjuangkan. Tapi  apapun itu, bagai sebuah makanan yang tersaji, organisasi bagaikan penghias semata yang membuat orang mau mencicipinya dan nilai tambah saat dibandingkan dengan menu lainnya, masalah dan dinamikanyabagai bumbu yang akan terasa enak dan sedap jika pas ukurannya, sedang keluarga ibarat bahan dasarnya yang tanpa itu semua bumbu atau hiasan tak kan ada gunanya. Bahan dasar inilah yang kemudian membuat orang mau dan mau lagi memakannya bahkan tanpa kenal rasa bosan. Oleh karena itu, bumbu tak bisa disandarkan pada hiasan, tapi haruslah pada bahan dasar, sehingga ada masalah apapun di keluarga ini, tentulah tak bisa dilupakan bahwa para anggotanya satu keluarga, dan keluarga akan selalu saling membutuhkan, dan berkewajiban untuk saling mengerti dan saling membantu satu sama lain. Sebagai sebuah keluarga, tak akan dikenal batas waktu seperti masa bhakti. Bahkan walau kematian tiba, doa akan menjadi penguhubung mereka. Sebagai sebuah keluarga, bersama bukan sebatas karena program kerja. Di KMNU, semua bersama-sama karena satu rasa, rasa nyaman bahagia karena satu keluarga.

Semoga keberkahan selalu melimpah bersama KMNU tercinta.

Muhamad Arifin (Dewan Pertimbangan KMNU Nasional)

Muhammad Zimamul Adli

Presidium Nasional Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama

Departemen Fisika FMIPA IPB

085691507525

alkatsumi21@gmail.com / adli_dinejad@ymail.com

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.