Kajian Qurratul Uyun Ke-1 : Hari-Hari yang Tidak Tepat untuk Bersetubuh

Pengajian Kitab Kuning Qurratul Uyun

Pasal 4 : hari -hari yang tidak tepat untuk bersetubuh (القول في البناء)

Bersama Ustadz Asep Jamal Ridwanulloh, S.Pd

Bertempat di selaras utara Masjid Al furqon UPI


Kekhawatiran ‘Ulama zaman dahulu diantaranya ialah berhati-hatilah dari hari yang tujuh secara sempurna, jangan engkau memulai pada hari tersebut urusan, perjalanan, membeli pakaian baru atau kebutuhan hidup, menikahi perempuan, menanam pohon, membuat galian sumur, membeli rumah, bergaul dengan para pemimpin aka kekhawtiran adalah merupakan suatu kekhawatiran juga. Hari dimana kekhawatiran itu adalah hari ketiga, kelima, hari ke-13 (dalam satu bulan), dan mengikuti yang ke-13 yaitu hari ke-16 hari ke-21, hari ke-24 lalu hari rabu karena hari tersebut merupakan hari kesialan meriwayatkan aku dari kitab Bahrul Ulum secara nyata kutipan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib R.A.

Diantara hal yang harus diperhatikan yaitu hari sabtu Nabi Muhammad SAW ditanya mengenai hari sabtu oleh seorang sahabat lalu beliau berkata : “Hari sabtu ialah hari dimana biasanya hari untuk menipu, sebab hari sabtu duluya orang-orang Quraisy berkumpul di Darun Nadwah guna memusyawarahkan mengenai menghancurkan dakwah Nabi Muhammad.”

Lalu hari selasa yang harus diperhatikan, sebab hari ini disebut dengan hari darah (يوم الدام) karena pada hari itu Siti Hawa pertama kalinya Haid, lalu pada hari itu juga pembunuhan anak Nabi Adam oleh saudara kandungnya (Qabil dan Habil), pada hari itu juga terbunuhnya Nabi Zakaria oleh anaknya. Pembunuhan ahli sihir oleh Nabi Musa A.S, terbunuhnya Siti Asiyah istri dari Fir’aun, dibunuhnya sapi dari Bani Israil. Oleh sebab itu Nabi Muhammad melarang untuk melakukan bekam pada hari selasa dengan larangan yang sangat biasa. Lalu pada hari yang sama selain hari darah yakni hari dimana iblis diturunkan kebumi, diciptakannya neraka, malaikat maut mencabut nyawa dari Adam, yang terakhir yakni diberikannya cobaan untuk Nabi Ya’qub berupa penyakit kulit atau borok. Adapun imam Malik berpendapat bahwa janganlah kalian menjauhi sebagian hari-hari di dunia ini, tatkala kalian hendak melakukan sebagian tugas pekerjaanmu. Kerjakanlah tugas-tugas itu pada hari sesukamu, sebab sebenarnya hari-hari itu semua adalah milik Allah tidak akan menimbulkan malapetaka dan tidak pula bisa membawa manfaat apa-apa

Hari rabu disebut juga hari sial sebab, ditenggelamkannya Fir’aun dan kaumnya di laut merah, pada hari tersebut juga dihancurkannya kaum Add dan kaum amud mereka adalah kaumnya NAbi Sholeh yang durhaka. Keterangan yang lain juga hari rabu terakhir setiap bulan merupakan hari sial. Pada hari tersebut juga jangan memberikan dan menerima sesuatu, jangan memotong kuku sebab akan menyebabkan borok. Para ‘Ulama berbeda pendapat mengenai  hari kesialan, karena semua manfaat dan madarat datangnya dari Allah bukan manusia.

Selanjutnya saat yang tepat untuk melakukan hubungan intim ialah pada awal bulan itu lebih afdhol dari pada akhir bulan, sebab bila nanti dikaruniai seorang anak akan mempunyai anak yang cerdas. Bagi seorang suami (penganten baru) sunnah hukumnya melakukan hubungan intim  dengan istrinya di bulan Syawal adalah lebih afdhol pula jika melakukan hubungan intim pada hari ahad dan jum`at .Nabi SAW bersabda: “Hari ahad itu adalah hari yang tepat untuk menanam dan hari untuk memulai membangun, karena Allah memulai menciptakan dunia ini juga memulai meramaikannya jatuh pada hari ahad, hari jumat itu adalah hari perkawinan dan juga hari peminangan di hari jumat itu nabi Adam as menikah dengan Siti Hawa, nabi Yusuf as menikah dengan siti Zulaiha, Nabi Musa as menikah dengan puteri Nabi Syuaib as, Nabi Sulaiman menikah ratu bilqis”

Ibnu Yunus berpendapat bahwa hari-hari akan membawa madarat bagimu jika engkau mempunyai keyakinan yang buruk maka iradat Allah akan terjadi.

Syekh Kholil pun memberikan peringatan, jangan lah engaku menjauhi pekerjaan, sebab setiap hari itu milik Allah kitalah yang menyebabkan kemadaratan dan kemanfaatan.

Selanjutnya  menurut Syekh Khuzaimi keutamaan permulaan bulan pada hari ahad untuk akad nikah, sesungguhnya melakukan jimak lebih utama diawal bulan daripada akhir bulan diharapkan terjadi kemuliaan anak yang terbentuk ketika bulan terang benerang, begitu juga menanam diawal bulan akan banyak hasilnya daripada akhir bulan

Dapat disimpulkan bahwa semua hari itu baik dan semua hari itu milik Allah tinggal sugesti kita saja yang menjadikan hari itu baik atau tidaknya, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Ibnu Abbas R.A : “Seandainya umat berkumpul untuk memberikan kemanfaatan bagimu dengan sesuatu niscaya mereka tidak dapat memberikan kemanfaatan bagimu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memadaratkan dengan sesuatu niscaya mereka tidak dapat menimpa kemadaratan tersebut kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari pengajian kali ini.

Wallahu ‘Alam Bissowab.

Oleh : KMNU UPI

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.