Istri Cantik atau Istri Sholehah?

Kalau dalam istilah Jawa, garwo atau pasangan adalah sigarane nyowo atau belahan hati dan menjadi penentu sang buah hati, makanya ada lagu God is woman karangan Ariana grande. Ada yang berpendapat bahwa perempuan adalah sumber bagi kehidupan selanjutnya dan perempuan adalah makhluk mulia yang harus dihargai oleh siapapun. Dalam memilih seorang pasangan, kita diajak berpikir oleh Allah, mau memilih seorang perempuan yang cantik, kaya, nasab dan agamanya. Hal tersebut senada dengan apa yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad:

نْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

Wanita dinikahi karena 4 hal: hartanya, nasabnya keturunannya atau prestis sosial, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung.” (H.R. Bukhari).

Nah, dari situ kita bisa mengambil kesimpulan bahwa nabi Muhammad menganjurkan untuk memilih calon istri yang memiliki agama yang bagus, tertib sholatnya dan baik ucapannya, bagus akhlak dan tingkah lakunya, dan bersih hatinya. Lalu kenapa harus demikian? Menurut KH Ahmad Dahlan di dalam film dokumenter Sang pencerah, harta yang paling berharga di dunia ini adalah istri yang sholehah. Hal tersebut sesuai hadist tentang istri sholehah.

الدنيا متاع وخير متاعهاالمرأة الصالحة في رواية  وخير متاعهاالمرأة تعين زوجها على الأخرة

Dari Abdullah bin Amar RA bahwasannya Rasulullah bersabda: Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan itu adalah wanita sholihah.” (H.R. Muslim).

Hal tersebut senada dengan yang disarankan oleh Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan, Allah perintahkan kepada kita adalah mencari seseorang istri yang sholehah dan suami yang sholeh. Beliau juga menyarankan kita untuk menaati perintah tersebut, tanpa berpikir sampai kapan jodoh kita itu akan bertahan. Sedangkan, Kalau menurut, KH. Dimyati Romli, orang laki-laki itu ibarat tebu, sedangkan perempuan adalah ibarat pabrik tebu. Sejelek-jeleknya tebu asalkan pabrik tebunya bagus, maka akan menghasilkan gula. Di dalam kalimat tersebut, diartikan bahwa sejelek jeleknya perilaku seorang ayah, asalkan ibunya mau mendidik anaknya secara intens dan penuh kasih sayang, maka anak tersebut akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Sedangkan menurut perspektif ilmu kesehatan, menurut DR. Rina Masadah, SP. PA, M. Phil mengatakan bahwa setiap anak diwariskan tingkat intelektual dari kromosom satu gen dari ibunya dan bukan dari ayahnya. Oleh karena itu, carilah yang pandai bukan yang cantik. Contoh, Rosul menikahi Siti Khadijah, seorang perempuan yang sholehah, saudagar kaya yang ikhlas dan mau hidup layaknya orang miskin saat membantu perjuangan Rosul. Dari rahim beliaulah muncul seorang putri, panutan semua perempuan di dunia ini, yaitu Siti Fatimah. Dari Rahim Siti Fatimah muncul 2 pemuda penghulu surga yaitu imam Hasan dan Husein. Dari imam Husein dan putri raja Persia yang tidak suka terhadap dunia mempunyai putra yaitu imam Ali Zainal Abidin. Siapa imam Ali Zainal Abidin? Yaitu keturunan Rosul yang paling alim. Itulah kenapa mencari seorang perempuan yang berbobot itu perlu diperhatikan.

Lalu bagaimana definisi istri yang sholehah? Di dalam Al Qur’an sudah dijelaskan tentang definisi istri yang sholehah. Allah berfirman:

عَسَىٰ رَبُّهُۥٓ إِن طَلَّقَكُنَّ أَن يُبْدِلَهُۥٓ أَزْوَٰجًا خَيْرًۭا مِّنكُنَّ مُسْلِمَٰتٍۢ مُّؤْمِنَٰتٍۢ قَٰنِتَٰتٍۢ تَٰٓئِبَٰتٍ عَٰبِدَٰتٍۢ سَٰٓئِحَٰتٍۢ ثَيِّبَٰتٍۢ وَأَبْكَارًۭا

“Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-perempuan yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.” (QS. At-Tahrim: 5).

Apa itu مُسْلِمَٰتٍۢ مُّؤْمِنَٰتٍۢ ? Pertama, muslimah itu di samping dia Islam, juga ada sifat Taslim (patuh kepada hukum Allah). Taat kepada hukum Allah dan keyakinannya kepada Allah 100% serta dia mampu membuktikan kebenaran Al Qur’an yang membuat dia kuat imannya. Kedua, قَٰنِتَٰتٍۢ yaitu taat beribadah kepada Allah dan Rosul. Karena terbiasa taat kepada Allah dan Rosul, maka ia juga akan taat kepada suami. Ketiga, تَٰٓئِبَٰتٍ yaitu orang-orang yang gampang bertobat, bukannya gampang mengaku benar tapi mengaku salah. Jika saling ingin menjadi benar maka akan terbiasa bertengkar, sedangkan jika saling ingin minta maaf maka kehidupan rumah tangganya akan harmonis. Keempat, yaitu عَٰبِدَٰتٍۢ, orang yang rajin mengerjakan ibadah dan taat kepada Allah. Terakhir سَٰٓئِحَٰتٍۢ yaitu tidak terlalu memikirkan dunia, rajin puasa, hemat dan pandai mengatur keuangan. Kalau semua itu sudah terpenuhi, mau janda pun baik, perawan juga baik.

ثَيِّبٰتٍ وَأَبْكَارًا yaitu tidak perduli entah itu janda atau perawan, semuanya baik. Janda adalah seseorang yang dicerai atau ditinggal meninggal suaminya, sedangkan perawan adalah seorang perempuan yang masih gadis.

Disusun oleh: Ahya Averosy Fiqa (KMNU UNISSULA)

Referensi: Kitab Qurratul Uyun dan Tafsir Muyassar kementerian Agama Saudi Arabia

Leave A Reply

Your email address will not be published.