Biografi Hatim Al-Asham

Beliau memiliki nama lengkap Abu Abdirrahman Hatim ibn Alwan.  Beliau merupakan tokoh guru besar (Syaikh) Khurasan, murid Syaikh Syaqiq, dan merupakan guru dari Ahmad ibn Khardawaih. Hatim wafat pada tahun 237 H. Hatim mendapat julukan al-asham (yang tuli) bukan karena dia tidak bisa mendengar tetapi pernah suatu hari ia berpura-pura tuli karena untuk menjaga kehormatan seorang wanita sehingga ia mendapat julukan al-asham, yang berarti yang tuli.

Al-Ustadz Abu Ali ad-Daqqaq ra pernah bercerita bahwa seorang wanita datang kepada Hatim, ia bermaksud menanyakan sesuatu kepada Hatim. Namun pada saat ia mengutarakan pertanyaan kepada Hatim, wanita tersebut tak sengaja kentut, ia pun merasa sangat malu dan salah tingkah. Melihat keadaan wanita tersebut, Hatim berinisiatif untuk berpura-pura tuli, seolah-olah
tidak mendengar suara kentut dan berkata “keraskan suaramu”. Mendengar perkataan Hatim, wanita tersebut merasa senang
karena menganggap Hatim tidak mendengar suara kentutnya. Sejak saat itulah ia dijuluki dengan al-asham, Hatim yang tuli.”

Mutiara Hikmah Hatim Al-Asham
Tidaklah waktu pagi datang kecuali setan mencercaku dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggoda, “Apa yang akan kamu makan? Apa yang akan kamu pakai? dan dimana kamu akan tinggal?.” Tak mau terjebak dengan pertanyaan tersebut akupun menjawab, “Aku akan makan kematian, memakai kain kafan, dan tinggal di liang kubur”

Pernah suatu hari aku ditanya “tidakkah kamu menginginkan sesuatu?” lalu aku menjawab “aku ingin sehat dari pagi hingga
malam”  lalu ditanyakan lagi kepadanya “bukankah kamu seharian dalam keadaan sehat?” aku menjawab “sehat menurutku adalah tidak melakukan dosa dari pagi hingga malam”. (Mochamad Bukhori Zainun)

Sumber: Risaalatul Qusyairiyyah karya Imam Abul Qasim ibn Hawazin Al-Qusyairy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *