Author
admin 815 posts 0 comments
Konferensi Ulama Internasional bertajuk Bela Negara yang berlangsung, Rabu-Jumat (27-29/7) di Pekalongan dan ditutup, Jumat (29/7) di Gedung Kanzus Sholawat menghasilkan 15 konsensus (kesepakatan) ulama terkait bela negara dan berbagai problem dunia Islam. Kegiatan yang digelar Jaringan Ahlut…
Read More...
KBRI Damaskus Turut Sukseskan Konferensi Internasional Bela Negara
KMNU Online
KBRI Damaskus turut menyukseskan konferensi ulama internasional “Bela Negara” yang diselenggarakan…
POT (Pengajian Online Taqrib) #6: Imam Abu Syuja’, Mushonnif Taqrib
Dengan menyebut nama Allah, Pemberi Kasih Yang Maha Kasih,
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam,…
Pekalongan, KMNU Online
Kamis (28/07) - Syaikh Ibrahim Rasyid al-Muraikhi, ulama asal Bahrain, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan buah pemikirannya dalam Konferensi Internasional Bela Negara di hari kedua. Beliau menyampaikan makalah tentang ‘Makna Jihad yang Benar’ sebagai respon atas…
Read More...
Hindari Konflik, Utamakan Persatuan Umat
Pekalongan, KMNU Online
Rabu (27/7), Syaikh Abdurrazaq Ar-Rifai dari Lebanon dalam acara Konferensi Ulama…
Kesampingkan Membahas Khilafiyah, Mulailah Membahas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Rabu, (27/7), Acara konferensi hari pertama meliputi pembukaan di gedung A. Djunaid hingga siang hari yang kemudian…
Pekalongan, KMNU Online
Rabu (27/7) Setelah resmi dibuka oleh Habib Luthfi dan Menhan RI pagi tadi, rangkaian acara Konferensi Ulama Internasional kembali dilanjutkan usai sholat dhuhur. Sesi pertama pada konferensi ini diisi oleh Syaikh Abdul Malik Abdurrahman As Sa'di, seorang ulama thoriqoh…
Read More...
Konferensi Ulama Internasional 2016 Resmi Dibuka
Pekalongan, KMNU Online
Rabu (27/07), Berlokasi di Aula Gedung Djunaid Pekalongan, Jawa Tengah, acara Konferensi…
Mbah Dalhar, Seorang Pejuang dan Cucu Panglima Perang Jawa
Jaringan ulama santri berjuang secara gigih dalam memperjuangkan negeri. Perjuangan para kiai dan santri pesantren…
Â
Merasa tiada penting, lagi
Mengungkap apatah, pula
Membuatmu lebih
Kuhantarkan hingga ke pucuk
Menjerit kauteriak
Menyulam kecutnya benci
Â
Awal memang terpaksa, mungkin
Lalu kaujiwai samudera, dan
Akhirnya kaucipta kebersamaan, nanti
Â
Sadarkah, pelupuk hati…
Read More...